Selasa, 30 Oktober 2012

Sejarah Candi Prambanan

1.  Sejarah
     Legenda menceritakan kisah tentang Pangeran Bandung Bondowoso yang jatuh cinta dengan Putri Loro Jonggrang, putri Raja Boko. Tapi sang putri menolak lamarannya, karena Bandung Bondowoso telah membunuh Raja Boko dan memerintah kerajaannya. Bandung Bondowoso bersikeras, dan akhirnya Loro Jonggrang terpaksa setuju untuk menikah dengannya, tapi dia mengajukan satu syarat yang mustahil, yaitu;  Bandung harus membangun seribu candi hanya dalam satu malam.
      Pangeran mengadakan meditasi dan menyihir banyak roh (setan) dari bumi. Dibantu oleh makhluk supranatural, ia berhasil membangun 999 candi. Ketika bangunan candi tersebut hampir selesai, sang putri membangunkan pelayan istana dan memerintahkan para wanita desa untuk memulai berdebar beras dan mengatur api di sebelah timur candi, mencoba untuk membuat pangeran dan roh percaya bahwa matahari adalah tentang naik. Sebagai ayam mulai berkokok, tertipu oleh cahaya dan suara waktu pagi, pembantu supranatural melarikan diri kembali ke tanah. Pangeran sangat marah tentang trik itu, kemudian dia mengutuk Loro Jonggrang menjadi batu. Loro Jonggrang menjadi patung yang terakhir dan yang paling indah dari seribu patung. Menurut tradisi, kuil yang belum selesai seperseribu diciptakan oleh setan menjadi senyawa candi Sewu dekatnya (Sewu berarti "ribuan" dalam bahasa Jawa), dan Princess adalah gambar Durga dalam sel sebelah utara candi Siwa di Prambanan, yang masih dikenal sebagai Loro Jonggrang atau Perawan Slender.

2.  Pemugaran Kembali
      Pada 1811 selama pemerintahan singkat Inggris di Hindia Belanda, Collin Mackenzie, surveyor dalam pelayanan Sir Thomas Stamford Raffles, datang atas candi secara kebetulan. Meskipun Sir Thomas kemudian menugaskan sebuah survei penuh reruntuhan, mereka tetap terabaikan selama beberapa dekade, dengan penduduk Belanda mengangkut patung sebagai ornamen taman dan desa asli menggunakan batu fondasi untuk bahan konstruksi.
      Rekonstruksi senyawa dimulai pada 1918, dan restorasi yang tepat hanya pada tahun 1930. Upaya restorasi terus hari ini. Bangunan utama selesai sekitar 1953. Karena banyak dari batu asli telah dicuri dan digunakan kembali di lokasi konstruksi terpencil, menghambat restorasi dan karena candi dapat dibangun kembali hanya jika setidaknya 75% dari pasangan bata asli yang tersedia, hanya dasar-dasar sebagian besar kuil yang lebih kecil sekarang terlihat dengan tidak ada rencana untuk rekonstruksi mereka.
      Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargrha” sebagi manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya Gunung  Merapi menjadikan Candi Prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat penemuan kembali Candi  Prambanan.
      Usaha pemugaran yang dilaksanankan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pekerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Ir. Sukarno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama. Sampai sekarang pekerjaan pemugaran dilanjutkan, yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu, Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987. Sedangkan Candi Wisnu mulai dipugar pada tahun pada tahun 1982, selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Suharto pada tanggal 27 April 1991.

0 komentar:

Posting Komentar