Korupsi adalah sebuah kata yang sudah tidak
asing lagi di telinga rakyat Indonesia, bahkan hampir setiap hari kata-kata ini
selalu muncul di media seperti; televisi, radio, koran, dsb. Hukum yang lemah dan
ditambah lagi dengan aparat penegak hukum yang masih setengah hati menangani
korupsi menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam hal ini. Bagaimana bisa
seorang pidana korupsi hanya dikenakan denda paling tinggi 1 milyar rupiah
seperti yang tertera pada UU Tipikor No 20 tahun 2001? Padahal uang yang telah
mereka korupsi berkali-kali lipat lebih besar jumlahnya.
Langit Senja
Nikmati keindahan alam sekitar membuat pikiran anda akan lebih tenang.
Alam
Alam adalah masa depan anak cucu kita. Jika kita merusak alam maka kita merusak masa depan anak cucu kita.
Langit
Sedekat ini kita dengan langit, namun kita selalu menjauh dari-Nya.
Binatang
Lindungilah mereka
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rabu, 02 Desember 2015
Jumat, 08 Mei 2015
Gintama Episode 01-50
Gin Tama (Litera "Jiwa Perak"), juga dikenal sebagai Gintama , adalah manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Hideaki Sorachi. Bersetting di Edo yang telah ditaklukkan oleh alien bernama Amanto, cerita mengikuti kehidupan dari sudut pandang samurai Gintoki Sakata, yang bekerja sebagai freelancer bersama teman-temannya Shinpachi Shimura dan Kagura untuk membayar sewa bulanan.
Gintama Episode 01 | Tusfiles Gintama Episode 11 | Tusfiles
Gintama Episode 02 | Tusfiles Gintama Episode 12 | Tusfiles
Gintama Episode 03 | Tusfiles Gintama Episode 13 | Tusfiles
Gintama Episode 04 | Tusfiles Gintama Episode 14 | Tusfiles
Gintama Episode 05 | Tusfiles Gintama Episode 15 | Tusfiles
Gintama Episode 06 | Tusfiles Gintama Episode 16 | Tusfiles
Gintama Episode 07 | Tusfiles Gintama Episode 17 | Tusfiles
Gintama Episode 08 | Tusfiles Gintama Episode 18 | Tusfiles
Gintama Episode 09 | Tusfiles Gintama Episode 19 | Tusfiles
Gintama Episode 10 | Tusfiles Gintama Episode 20 | Tusfiles
Sabtu, 02 Mei 2015
Kekkaishi
Buat temen-temen yang ingin nostalgia dengan anime masa kecil. Pasti semua tau deh anime ini. Langsung aja di download ya...
Kekkaishi Episode 01 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 02 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 03 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 04 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 05 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 06 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 07 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 08 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 09 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 10 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 11 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 12 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 13 Sub indo | Tusfiles
Kekkaishi Episode 14 Sub indo | Tusfiles
Kamis, 30 April 2015
Rakyat Jerman Kurangi Makan Sosis karena Khawatir akan Kesehatan
Rakyat Jerman, yang dikenal dengan kecintaan
mereka akan sosis, mengurangi makan daging dan lebih banyak mengonsumsi
makanan vegetarian karena kekhawatiran yang meningkat akan kesehatan,
kesejahteraan hewan, dan dampak negatif peternakan untuk lingkungan..
Konsumsi daging stabil atau menurun di mayoritas negara maju. Namun, pergeseran ini terutama menonjol di Jerman, produsen daging babi terbesar di Eropa dan tempat asal 1.500 ragam sosis, termasuk yang difavoritkan di Berlin, yakni curry-wurst.
Perubahan kebiasaan terkait makanan ini stabil, tetapi bukan ke arah spektakuler. Industri makanan menghadapi fakta bahwa sosis, dan daging secara umum, tidak akan lagi menempati posisi terhormat dalam budaya nasional Jerman.
Partai Greens memicu kehebohan pada 2013 dengan meminta kantin-kantin pekerja sektor publik untuk menyediakan hanya makanan vegetarian seminggu sekali. Selain itu, meski minoritas Muslim yang jumlahnya besar menghindari daging babi, daging-daging lain, seperti kambing, tetap populer di kalangan mereka.
Meski demikian, konsumsi daging secara keseluruhan jatuh tahun lalu menjadi 60,1 kilogram per orang dari 62,8 kilogram pada 2011. Meski masih di atas rata-rata global, jumlah itu setengah dari yang dimakan rata-rata orang Amerika.
Tren ini sepertinya akan berlanjut di negara yang memiliki jumlah komunitas vegetarian yang kecil, tetapi meningkat. Perusahaan data pasar, Euromonitor, memperkirakan bahwa konsumsi daging segar Jerman akan jatuh 2,9 persen pada 2019, setelah turun 1,2 persen pada 2014, rekor tertinggi di dunia selain di Yunani, yang kini sedang tertimpa resesi.
"Orang-orang lelah dengan banyaknya skandal. Selain itu, ada ketertarikan besar mengenai bagaimana binatang diperlakukan, dan apa dampak konsumsi pribadi terhadap dunia," ujar Christina Chemnitz, ahli pertanian di Heinrich Boell Institute, lembaga pemikiran yang berafiliasi dengan Partai Greens di Jerman.
Kekhawatiran warga Jerman meluas, dari soal antibiotik dalam daging, dampak kesejahteraan dari peternakan pabrik skala besar, sampai penebangan hutan hujan untuk membuka lahan perkebunan yang bukan untuk manusia, melainkan untuk pakan ternak.
(Sumber: internasional.kompas.com)
Konsumsi daging stabil atau menurun di mayoritas negara maju. Namun, pergeseran ini terutama menonjol di Jerman, produsen daging babi terbesar di Eropa dan tempat asal 1.500 ragam sosis, termasuk yang difavoritkan di Berlin, yakni curry-wurst.
Perubahan kebiasaan terkait makanan ini stabil, tetapi bukan ke arah spektakuler. Industri makanan menghadapi fakta bahwa sosis, dan daging secara umum, tidak akan lagi menempati posisi terhormat dalam budaya nasional Jerman.
Partai Greens memicu kehebohan pada 2013 dengan meminta kantin-kantin pekerja sektor publik untuk menyediakan hanya makanan vegetarian seminggu sekali. Selain itu, meski minoritas Muslim yang jumlahnya besar menghindari daging babi, daging-daging lain, seperti kambing, tetap populer di kalangan mereka.
Meski demikian, konsumsi daging secara keseluruhan jatuh tahun lalu menjadi 60,1 kilogram per orang dari 62,8 kilogram pada 2011. Meski masih di atas rata-rata global, jumlah itu setengah dari yang dimakan rata-rata orang Amerika.
Tren ini sepertinya akan berlanjut di negara yang memiliki jumlah komunitas vegetarian yang kecil, tetapi meningkat. Perusahaan data pasar, Euromonitor, memperkirakan bahwa konsumsi daging segar Jerman akan jatuh 2,9 persen pada 2019, setelah turun 1,2 persen pada 2014, rekor tertinggi di dunia selain di Yunani, yang kini sedang tertimpa resesi.
"Orang-orang lelah dengan banyaknya skandal. Selain itu, ada ketertarikan besar mengenai bagaimana binatang diperlakukan, dan apa dampak konsumsi pribadi terhadap dunia," ujar Christina Chemnitz, ahli pertanian di Heinrich Boell Institute, lembaga pemikiran yang berafiliasi dengan Partai Greens di Jerman.
Kekhawatiran warga Jerman meluas, dari soal antibiotik dalam daging, dampak kesejahteraan dari peternakan pabrik skala besar, sampai penebangan hutan hujan untuk membuka lahan perkebunan yang bukan untuk manusia, melainkan untuk pakan ternak.
(Sumber: internasional.kompas.com)
Gigi Berlubang Pada Anak Dapat Menurunkan Prestasi Di Sekolah
Anak-anak yang mengalami sakit pada gigi berlubang kecenderungan lebih
banyak tidak masuk ke sekolah, mau tidak mau kondisi ini juga
mempengaruhi prestasi belajar murid.
Pepsodent berhasil melakukan penelitian yang dilakukan bersama Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian dilakukan di sekolah dasar Bekasi. Penelitian terhadap 984 responden dari tiga SD di daerah Bekasi memperlihatkan fakta bahwa 94 persen anak usia 6-7 tahun mengalami sedikitnya satu gigi berlubang pada gigi susu. Masalah yang sama juga dialami anak usia 10-11 tahun sebanyak 82 persen pada gigi tetap mereka.
"Pepsodent meyakini bahwa gigi berlubang tak hanya membuat anak mengalami rasa sakit, namun juga akan mempengaruhi kehadiran anak di sekolah," papar drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc selaku Head of Professional Relationship Oral Care PT. Unilever Indonesia, Tbk. saat ditemui di Hotel Mulia Senayan Jakarta Pusat Rabu 25 Februari 2015.
Pepsodent berhasil melakukan penelitian yang dilakukan bersama Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian dilakukan di sekolah dasar Bekasi. Penelitian terhadap 984 responden dari tiga SD di daerah Bekasi memperlihatkan fakta bahwa 94 persen anak usia 6-7 tahun mengalami sedikitnya satu gigi berlubang pada gigi susu. Masalah yang sama juga dialami anak usia 10-11 tahun sebanyak 82 persen pada gigi tetap mereka.
"Pepsodent meyakini bahwa gigi berlubang tak hanya membuat anak mengalami rasa sakit, namun juga akan mempengaruhi kehadiran anak di sekolah," papar drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc selaku Head of Professional Relationship Oral Care PT. Unilever Indonesia, Tbk. saat ditemui di Hotel Mulia Senayan Jakarta Pusat Rabu 25 Februari 2015.
Terbukti,
lanjutnya, ketika kami amati lebih lanjut dalam 2 bulan sebelum dan 2
bulan sesudah penelitian anak-anak dari kelompok umur 6-7 tahun yang
memiliki lubang pada gigi tetap mereka, memperlihatkan kecendrungan
lebih banyak hari tidak ke sekolah dibanding pada anak yang tidak
memiliki gigi berlubang. Jumlah hari tidak ke sekolah adalah 3 hari,
sedangkan yang tidak memiliki gigi berlubang adalah 2 hari.
Menurutnya, penelitian
yang dilakukan Pepsodent dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia selama hampir setahun dengan delapan minggu program edukasi
perawatan gigi tersebut tidak hanya melihat indikator kebersihan rongga
mulut. Indeks plak dan pendidikan untuk perawatan gigi pada guru, murid,
dan wali murid juga dilakukan.
Indeks plak tinggi
yang ditemukan setelah melakukan pemeriksaan awal mencapai 49 persen
pada anak usia enam sampai tujuh tahun dan 38 persen pada anak usia 10
sampai 11 tahun. Setelah intervensi dengan program edukasi perawatan
gigi yang benar diberikan, penurunan dari angka sebelumnya mencapai 54
persen pada kelompok anak umur enam sampai tujuh tahun, sedangkan pada
kelompok anak usia 10-11 tahun mencapai 66 persen.
"Plak memang musuh
utama dari banyak masalah gigi, termasuk gigi berlubang. Oleh karena itu
berapa kali menyikat gigi dan kualitasnya harus ditingkatkan sebagai
kebiasaan baik untuk mencegah masalah gigi yang dapat mempengaruhi
prestasi anak di sekolah," kata drg Ratu Mirah.
Fuad, seorang siswa
sekolah dasar negeri 11, Kebon Jeruk dalam kesempatan yang sama juga
berbagi cerita mengenai pengalaman sakit gigi yang pernah ia dialami.
"Waktu kelas 3
semester 1, saya sering sakit gigi. Kalau tidak masuk sekolah, saya
tidur di kelas supaya sakitnya tidak terasa. Karena sering ketinggalan
pelajaran, ranking saya turun dari 3 menjadi ranking 5," tuturnya, pada
kesempatan yang sama.
Penelitian terhadap
anak usia sekolah dasar, khususnya pada anak usia enam sampai tujuh
tahun dan 10-11 tahun didasarkan pada alasan khusus. Drg Ratu Mirah
mengatakan bahwa usia 6-7 dipilih karena pada usia tersebut anak masih
memiliki gigi susu dan sudah mulai memiliki gigi permanen. Sementara
anak usia 10-11 tahun sudah memiliki gigi permanen yang hampir lengkap.
"Ini
menjadi pertimbangan kami untuk melihat sejauh mana kebiasaan
membersihkan gigi dilakukan oleh anak-anak sampai mereka mulai
menumbuhkan gigi permanen. Penelitian kami menemukan bahwa pada usia di
mana gigi permanen baru tumbuh, masih ada masalah gigi berlubang. Oleh
karena itu, edukasi dan intervensi kebersihan gigi sangat diperlukan
sejak dini," tutup drg. Ratu Mirah sekaligus memberikan pesan kepada
orang tua.
So Sahabat USee , jangan bosan-bosan ajarkan anak Anda untuk menyikat gigi 2
kali sehari, setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur ya! :)
(Sumber: www.vemale.com)
Langganan:
Postingan (Atom)