Langit Senja

Nikmati keindahan alam sekitar membuat pikiran anda akan lebih tenang.

Alam

Alam adalah masa depan anak cucu kita. Jika kita merusak alam maka kita merusak masa depan anak cucu kita.

Langit

Sedekat ini kita dengan langit, namun kita selalu menjauh dari-Nya.

Binatang

Lindungilah mereka

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 24 Oktober 2013

Ejaan dan Tanda Baca


A. Latar Belakang Masalah
      Ada dua kasus yang melatari penerapan EYD sebagai salah satu kriteria kelayakan sebuah naskah. Kasus pertama yaitu terkadang tidak mampunya Pedoman EYD menjawab beberapa persoalan dalam masalah tatatulis naskah, baik dalam penggunaan kata baku, istilah, tanda baca, maupun singkatan/akronim. Kasus kedua yaitu kurangnya pemahaman penulis naskah, termasuk penerjemah, terhadap EYD itu sendiri sehingga kesalahan-kesalahan elementer dalam penulisan naskah masih sering terjadi, seperti penggunaan kata nonbaku dan penggunaan tanda baca yang keliru.
      Dalam kasus pertama, buku Pedoman EYD ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak bisa semata-mata dijadikan acuan untuk menilai kelayakan naskah, pun termasuk dijadikan satu-satunya referensi untuk penyuntingan naskah. Karena itu, para penulis ataupun penerbit perlu mencari solusi kebahasaan yang lain dan menetapkan suatu keputusan yang ajek sebagai gaya penulisan.
      Sebetulnya masalah untuk kasus pertama ini sudah lama dikaji dan akhirnya munculah gagasan membuat semacam buku pedoman gaya selingkung (house style) penerbitan dalam bahasa Indonesia. Pada awalnya gagasan ini akan dilaksanakan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas. Akan tetapi, entah mengapa sampai sekarang buku pedoman gaya selingkung ini tidak pernah selesai.

Untuk lebih jelasnya silahkan download file tersebut di sini.




Rabu, 23 Oktober 2013

Contoh Artikel

Kali ini saya akan berbagi contoh artikel kepada sahabat EduShared. Untuk menjaga Format file yang akan saya bagikan, saya mengupload file tersebut untuk didownload.
Silahkan download file tersebut di sini .

Jika menemukan kerusakan pada link download segera laporkan kepada admin, dengan cara mempostkan komentar pada postingan tersebut. Terimakasih 

Minggu, 13 Oktober 2013

Membuat Semua Link Blog Otomatis Terbuka pada New Tab


Salam Bloger,
Kali ini saya bermaksud untuk berbagi pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi sahabat bloger semua. Bukan bermaksud menggurui, tetapi alangkah baiknya kalau ilmu yang kita miliki bermanfaat bagi orang lain. Bagi bloger yang sudah berpengalaman membuat setiap link terbuka pada new tab bukanlah hal yang asing. namun untuk para pemula seperti saya ^_^, masih sangat jarang yang mengetahui hal tersebut. 

Membuat setiap link terbuka pada new tab sangatlah bermanfaat bagi pengunjung blog maupun pemilik blog itu sendiri. Contohnya saja saat saya mengunjungi Blog yang tidak menggunakan otomatis new tab, karena terlanjur mengklik link yang salah saya harus repot-repot kembali satu halaman sebelumnya. Kalau internet yang kita gunakan stabil tidak akan terasa mengganggu, tapi kalau internetnya "LOLA", serasa mau membuang PC ke luar jendela... Sedangkan keuntungan untuk pemilik Blog adalah saat pengunjung membuka halaman blog dan membaca semua artikelnya, di dalam artikel tersebut ada beberapa link yang menuju suatu artikel postingan yang bersangkutan dengan artikel postingan tersebut, pengunjung blog anda akan membuka dan menuju link tersebut, satu dan dua link akan di kunjungi dan secara otomatis setiap link di buka maka halaman blog tersebut akan terbuka pada tab baru, kemungkinan, tab yang pertama dibuka yaitu artikel yang pertama dibaca masih belum ditutup sementara waktu berjalan sampai tiba saatnya sipengunjung menutup sekaligus window browsingnya. Sejak awal sampai akhir ditutupnya window browsing tersebut berarti sudah memakan waktu beberapa menit, apalagi artikel yang telah anda posting pada halaman blog anda lumayan panjang, pasti akan memakan waktu singgah yang lumayan lama. 

Keuntungan yang anda raih adalah lamanya waktu halaman blog anda terbuka pada saat itu, hal ini sangat menunjang kinerja URL blog anda pada halaman search engine, dimana penghitungan tingkat nilai SEO pada suatu halaman dimana halaman blog tersebut mempunyai jam tayang yang lama akan mempengaruhi nilai SERP blog itu sendiri, jadi coba anda bayangkan bila setiap pengunjung yang berkunjung rata rata meluangkan waktunya 5 menit saja , saya rasa blog anda akan mempunyai nilai SERP yang bagus. Saya anggap teman teman sudah lebih mahir tentang ini dari pada saya, dari pada cerita lama lama dan makin bosan langsung saja menuju TKP. 

TUTORIAL
1. Login ke blog
2. Pilih "Template" lalu klik "Edit HTML"
3. Cari kode <head>, untuk mempermudah pencarian klik Ctrl+F
4. Setelah menemukan kode tersebut, copy kode di bawah ini lalu pastekan di bawah kode <head>  
  • <base target='_blank' />
5. Sebelum mengsave template sobat, alangkah baiknya untuk pratinjau terlebih dahulu. Agar tidak menyesal di kemudian hari., :)
6. Setelah benar-benar yakin tidak ada kerusakan pada pengeditan template sobat, klik save dan nikmati hasilnya.

Kamis, 10 Oktober 2013

Peran Mahasiswa dalam Pemilu di Indonesia

 
Pesta politik empat tahunan yang rutin dilakukan di Indonesia selalu diwarnai dengan perseteruan para politisi. Lobi-lobi politik pada pemerintahan terjadi setiap acara ini diselenggarakan, tidak jarang para politisi rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli suara masyarakat yang nominalnya mencapai miliaran atau bahkan triliunan. Akibatnya setelah mendapatkan kekuasaan, mereka selalu mencari cara untuk mengembalikan dana yang telah mereka keluarkan sebelumnya. 
Citra buruk politik yang selalu digambarkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan masyarakat menjadi lebih apatis, acuh pada pemerintahan sendiri bahkan tidak peduli terhadap apa yang terjadi kepada Negara ini. Bahkan saat ini banyak kaum muda atau mahasiswa yang sudah mengetahui apa yang terjadi pada pemerintah namun memilih sikap diam, lantaran mereka beranggapan bahwa untuk memasuki dunia politik dan memberi perubahan pada Negara ini adalah hal yang mustahil.
Kesadaran mahasiswa dalam berpolitik saat ini harus ditingkatkan. Seperti yang kita ketahui dalam sejarahnya, yaitu seperti pada peristiwa Tritura, Supersemar, dan penggulingan rezim otoriter, pemuda mengambil peran penting dalam setiap peristiwa tersebut. Beberapa Organisasi kemahasiswaan yang mengambil sikap untuk melawan kebijakan pemerintah yang dirasa membebani masyarakat walaupun dengan aksi vandalisme tidak seharusnya kita salahkan. Terlepas dari aksi vandalisme mereka, setidaknya mereka telah berusaha untuk membela hak rakyat. Justru kita harus sadar akan pentingnya arti peranan mahasiswa dalam membimbing masyarakat untuk tidak terjerumus dalam money politic saat kampanye yang dilakukan para politikus.
Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peranan yang sangat besar dalam memajukan dunia perpolitikan Indonesia. Lalu kenapa harus mahasiswa yang memegang peranan tersebut? Karena mahasiswa adalah masyarakat yang terdidik untuk kritis dalam segala hal. Kalau mahasiswa hanya menerima apa yang telah diberikan oleh dosen dalam kuliah tanpa menelaah lebih kritis, maka pengetahuan yang didapat hanyalah sebatas apa yang diberikan oleh dosen tersebut, tanpa mengetahui sumber kebenaran dari ilmu yang telah diberikan. Begitu pula dalam hal politik, mahasiswa dituntut untuk menyaring segala informasi yang didapat melalui berbagai media masa tentang apa yang terjadi dalam Negara dan menelaahnya secara kritis. 
  • Hasan al-Banna mengatakan: “Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia manapun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya”.
  • Bung karno berkata: “Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru! Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia.” 
  • Pepatah arab mengatakan: “Syubanul yaum, rijalul ghad” artinya: pemuda/remaja dimasa sekarang ini pemimpin dimasa depan. “Inna fi yadi syubban amrol ummah, wa fi aqdamihim hayataha” artinya: sesungguhnya di tangan dan langkah pemudalah urusan dan hidupnya suatu umat/masyarakat. 
Ungkapan-ungkapan tersebut menandakan bahwa peranan mahasiswa dalam mempromotori masyarakat sangatlah penting. Karena mahasiswa belum terkait dengan kepentingan politik, mahasiswa masih bersifat netral (bebas nilai) dalam pergerakannya. Jadi, ketika mahasiswa berkomunikasi kepada masyarakat bukanlah untuk kepentingan suatu golongan politik, melainkan berdasarkan tanggung jawab insan intelektual dalam mengantisipasi adanya money politic.
Masa depan kehidupan politik yang bersih ada di tangan para intelektual muda. Setiap tindakan perlawanan terhadap politik yang bertentangan dengan norma-norma, maka timbal baliknya di masa depan adalah kehidupan berpolitik yang baik. Namun apabila mahasiswa sudah tidak lagi memperhatikan politik atau justru mendukung adanya money politic, maka kehancuran negara adalah masa depan yang tak terelakkan.
Dalam perguruan tinggi terdapat trilogy pendidikan yang salah satunya yaitu untuk mengabdi kepada masyarakat. Seharusnya, para intelek muda mampu membimbing masyarakat untuk menjadi lebih selektif dalam memilih calon pemimpin dan tidak terjerumus dalam money politic. Karena masyarakat menganggap bahwa saat mereka memilih pemimpin hasilnya akan sama saja, oleh karena itu masyarakat lebih memilih untuk menerima sejumlah uang yang diberikan oleh politisi pada saat pemilu dan memberikan suaranya kepada mereka.  Mahasiswa juga harus membimbing masyarakat agar tidak apatis terhadap pemerintahan. Karena dengan segala keburukan yang terjadi pada pemerintahan, justru kita ditantang untuk bangkit dan mulai membenahi carut-marut ini.
             

Minggu, 03 Februari 2013

Memahami Toleransi Antar Umat Beragama


Pembuka

Abad ke-21 adalah milenium baru yang penuh misteri. Namun kita ketahui bersama bagaimana di awal millenium baru tersebut peristiwa 11 September mendesak nurani dunia. Disusul peristiwa-peristiwa terorisme di Indonesia sebagai imbas darinya. Sebut saja bom Bali 1 dan 2, juga bom di hotel J.W. Marriot. Juga tak akan pernah lupa kasus “peperangan” antar agama di Ambon, penembakan jama’ah di sebuah tempat ibadah, hingga pengeboman di tempat-tempat ibadah. Bahkan sampai-sampainya pelarangan pembangunan tempat ibadah dan pengekangan terhadap kebebasan beribadah yang keduanya merupakan cermin ketidakadilan. Bahkan tak akan kita lupakan dan kitapun bersama mengutuk atas peristiwa bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Kota Cirebon, dengan pelaku treoris bernama M. Syarif. Hingga keterkaitan terorisme dengan NII yang notabene memiliki ideology radikal-konservatif. Akhir-akhir ini terjadi pengeboman Gereja di Solo. Masih di Solo, teror tembakan terjadi di pos Polisi. Akhirnya kesatuan dan kedamaian di bumi ini, khususnya di Negara kita seolah tergadaikan begitu saja. Ini semua adalah kondisi yang memperihatinkan dimana sikap toleransi (tasamuh) antar umat beragama kian hari semakin tak bernyawa. 
Berbagai peristiwa terorisme tadi mewujudkan betapa toleransi harus menjadi pola komunikasi antar warga. Terlepas dari perbedaan agama, suku, etnis, budaya dan Negara juga status sosial. Dengan sikap toleran inilah diharapkan terciptanya kerukunan antar warga yang relasinya akan menciptakan dunia yang damai. Perdamaian dengan tidak pertumpah darahan. Perdamaian dengan tidak adanya kelompok yang merasa di marjinalkan. Untuk itu penulis rasa perlunya memahami toleransi sebagai sebuah jalan menuju perdamaian yang diharapkan tadi. Meski perlu disadari benturan-benturan peradaban memang tak dapat disangkal secara empiris. Namun kita tidak boleh menyerah pada realita empiris dan terus memelihara harapan akan terwujudnya perdamaian yang penuh toleransi.
Memahami Toleransi Antar Umat Beragama
Kita sering bertanya, apa itu toleransi dan dari mana datangnya?. Dan apa urgensi toleransi bagi masa depan umat manusia?. Pertanyaan-pertanyaan ini paling tidak akan menjadikan kita faham akan arti pentingnya toleransi. Toleransi yang bukan sekedar dalam wacana semata.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Toleransi yang berasal dari kata “toleran” itu sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan.
Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “tasamuh” yang artinya sikap membiarkan, lapang dada (samuha-yasmuhu-samhan, wasimaahan, wasamaahatan) artinya: murah hati, suka berderma (kamus Al Munawir hal.702).
Agama adalah elemen fundamental hidup dan kehidupan manusia, oleh sebab itu, kebebasan untuk beragama [dan tidak beragama, serta berpindah agama] harus dihargai dan dijamin. Ungkapan kebebasan beragama memberikan arti luas yang meliputi membangun rumah ibadah dan berkumpul, menyembah; membentuk institusi sosial; publikasi; dan kontak dengan individu dan institusi dalam masalah agama pada tingkat nasional atau internasional.
Kebebasan beragama, menjadikan seseorang mampu meniadakan diskriminasi berdasarkan agama; pelanggaran terhadap hak untuk beragama; paksaan yang akan mengganggu kebebasan seseorang untuk mempunyai agama atau kepercayaan. Termasuk dalam pergaulan sosial setiap hari, yang menunjukkan saling pengertian, toleransi, persahabatan dengan semua orang, perdamaian dan persaudaraan universal, menghargai kebebasan, kepercayaan dan kepercayaan dari yang lain dan kesadaran penuh bahwa agama diberikan untuk melayani para pengikut-pengikutnya. Jadi, toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai dengan sabar, menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain.
Termasuk agama Islam. Islam mengajarkan betapa pentingnya toleransi. Nabi Muhammad SAW. mengajarkan Islam sebagai agama kasih sayang dan menolak kekerasan yang dapat memicu konflik. Nabi juga melindungi minoritas dalam melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengatakan bahwa Nabi Muhammad pun pernah meminta tiga orang Pendeta Kristiani yang datang dari Najran (provinsi timur di Arab Saudi) untuk beribadah menurut agama mereka di Masjid. Pernah juga diceritakan pada suatu hari ada orang Arab pedalaman kencing di masjid Nabi di Madinah. Terang saja para sahabat geram dan ingin memukul orang itu. Namun, Rasulullah SAW mencegahnya, dan kemudian menyuruh para sahabat ‘kerja bakti’ menyiram dan membersihkan air seni laki-laki tak kenal sopan santun itu. (HR Bukhari dari Abu Hurairah). Menurut Ibn Hajar al-Asqalani, pengarang Kitab Fath al-Bari, riwayat ini memperlihatkan dengan jelas sikap toleransi Nabi SAW dan keluhuran budi pekertinya.
Contoh lain tentang perlakuan Islam terhadap non-Islam adalah kemurahan hati yang diperlihatkan oleh Salahuddin al-Ayyubi pada tahun 1188 M saat dia berhasil merebut kembali Yerussalem dari tentara salib. Ketika Salahuddin tiba ia menyaksikan pasukan salib sedang mengotori masjid dengan menyimpan babi di dalamnya. Bahkan para ahli sejarah Eropa pun mengakui bahwa Salahuddin tidak membalas dendam, melainkan memberikan maaf kepada pasukan salib, dengan pengecualian segelintir individu yang memang berprilaku sadis dan kejam.
Sekali lagi perbedaan atau pluralisme adalah anugerah terbesar dan terindah dari Tuhan YME kepada kita. Demikian pula dengan toleransi, “Toleration is the greatest gift of the mind,…- Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang paling luar biasa,” ucap Helen Keller. Dan pemahaman yang terbuka terhadap yang-lain itulah yang dikenal dengan istilah toleransi. “Toleransi itu berarti saya tidak akan membuang engkau keluar dari komunitas saya, saya tidak akan berhenti berinteraksi dengan kamu sekalipun kamu berbeda, saya tidak akan melarang kamu untuk menjadi tetangga saya,” begitulah John E. Esposito menggambarkannya. 
Pentingnya Kerukunan Antar Umat Beragama
Menurut Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Somantri (Rektor UI Jakarta), modus hubungan antar manusia di bumi ini hanya ada dua: Konflik dan Harmoni. Konflik dimotori oleh egoism baik individu maupun kelompok yang berujung pada keengganan untuk berdialog. Dengan karakteristiknya yang egoism maka perilaku ini akan mengerdilkan kemanusiaan sekaligus membuat kebudayaan menjadi statis. Individu atau kelompok menjadi eksklusif satu sama lain sehingga tidak dapat melihat sisi manusiawi individu atau kelompok lain. Yang lain hanya akan dicap sebagai “musuh” yang harus segera diwaspadai dan apabila perlu dihancurkan. Sedangkan harmoni, sebaliknya, bekerja dengan relasi resiprokal antar individu atau kelompok berbasis toleransi, kepercayaan dan harga diri.
Dengan begitu Perdamaian hanya akan terjadi jika segala jenis konflik baik Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya (IPOLEKSOSBUD) yang mengarah pada disintegrasi kerukunan antar umat beragama di minimalisir sedini mungkin untuk kemudian di tiadakan. Dengan begitu diharapkan terciptanya kerukunan umat. Pada akhirnya dengan kerukunan tersebut akan melahirkan harmonisasi yang penuh toleransi dan perdamaian dapat terwujud.Toleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi; atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan; keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia. Jika tri kerukunan [antar umat beragama, intern umat seagama, dan umat beragama dengan pemerintah] terbangun serta diaplikasikan pada hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama. Atau, jika toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain.
Toleransi antar umat beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukkan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain; menghormati ibadah yang dijalankan oleh orang lain; tidak merusak tempat ibadah; tidak menghina ajaran agama orang lain; serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Di samping itu, maka agama-agama akan mampu untuk melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik sehingga terciptanya suasana rukun dalam hidup dan kehidupan masyarakat serta bangsa. Jika semua orang menjalankan agamanya masing-masing dengan sebenar-benarnya, maka sudah pasti akan melahirkan kedamaian, ketentraman hidup dan kerjasama sosial yang sehat.
 Toleransi dan pluralisme tidak perlu disikapi sebagai ancaman akidah, karena setiap orang memiliki preferensinya sendiri-sendiri. Sebagaimana baju yang saya pakai, belum tentu nyaman dipakai oleh orang lain. Berdakwah kepada non muslim dalam rumusan ini, tidak lagi identik dengan mengkonversi iman mereka, tapi cukup mengajak mereka melakukan kerjasama sosial yang sehat. Inilah toleransi yang benar dan sehat, yang semestinya dijadikan rujukan dakwah oleh para da’i dan ulama-ulama di nusantara.  Di atas segala perbedaan yang ada, dengan semangat toleransi kita akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar dan kemampuan meningkatkan nilai diri kita sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani.